Selasa, 10 Juli 2012

pemuda yang dirindukan syurga

Filled under:

Segala puji hanya milik Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan kita sehat Wa’alafiat jasmani, rohani serta iman dan Islam sehingga kita masih bisa berkomunikasi atau bisa berbagi-bagi pengetahuan. 

Sholawat serta salam tak lupa kita hatur kepada seorang manusia pilihan Allah Subhanahuwata’ala yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang. Baginda Nabi Besar Muhammad Shallauhu’alaihi Wassalam beserta kepada para Shohabatnya, Keluarganya dan semoga Kita selaku ummaNya Beliau mendapat syafaa’t di yaumil Akhir nanti. Amin Ya Robbal’alamin. 

Kali ini saya akan membahas tentang PEMUDA YANG DI RINDUKAN OLEH SYURGANYA ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA. 

Dizaman Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam ada seorang pemuda yang bernama
HAMZAH AL-ASLAMY yang sangat di rindukan oleh Syurga dan mengajarkan kita sebuah amalan yang sangat baik manfaatnya. 

Suatu ketika di perjalanan akan memasuki bulan puasa, PEMUDA ini mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam Dia bertanya “ “Wahai Rasulullah” “aku adalah pemilik tunggangan yang sementara aku obati dan aku bepergian dengannya serta menyewakannya. Barangkali aku akan bertemu bulan ini, yakni Ramadhan, sedang aku MEMILIKI KEKUATAN Karena masih MUDA. Disamping itu, wahai Rasulullah, saya merasa bahwa BEPUASA BAGIKU LEBIH RINGAN KETIMBANG AKU AKHIRKAN hingga menjadi hutang atasku” 

Lalu PEMUDA ini bertanya lagi
“Wahai Rasulullah, apakah saya berpuasa dan mendapatkan pahala yang besar ataukah saya berbuka?” Tanya Hamzah kepada Sang Nabi.

Maka sang Nabi yang mulia (Semoga kecintaan kita selalu tersurah padanya) berkata dengan lembut kepada HAMZAH “kerjakan apa yang engkau kehendaki wahai Hamzah!”
Subhanallah.. Allah Akbar…

Dialah sosok pemuda yang dirindukan surga, dia mau bersusah payah untuk menggunakan masa mudanya dengan beramal sebaik-baiknya. Dia mengingatkan kepada kita untuk mencintai amalan yang DIISTIMEWAKAN ini, karena amalan inilah adalah UNTUK ALLAH dan merupakan PERISAI BAGI MANUSIA sebagai pelindung dari MAKSIAT.

Dia mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan MASA MUDA sebelum MASA TUA, sebagaimana penuturan Rasulullah yang diriwatkan oleh Al-Hakim
“Manfaatkan LIMA perkara sebelum datang LIMA hal, masa MUDA sebelum datangnya masa TUA,
SEHAT sebelum datang waktu SAKIT, 
KAYA sebelum datang KEFAKIRAN, 
waktu LUANG sebelum datang KESIBUKAN 
dan masa HIDUP sebelum KEMATIAN (menjemputmu)”

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu alahi wasallam bersabda bahwa Allah Subhanahu wata’ala berfirman, ‘Setiap AMAL MANUSIA adalah UNTUKNYA, kecuali PUASA, ia untuk-Ku dan AKU-lah yang akan MEMBERI BALASAN dengannya. Dan puasa itu PERISAI. Karenanya bila ada salah seorang dari kamu berpuasa, hendaknya JANGAN RAFATS (mengatakan kata-kata yang menimbulkan birahi atau jorok) dan JANGAN BERTERIAK-TERIAK. Bila seseorang mencaci atau memeranginya, maka hendaklah ia mengatakan, “sesungguhnya saya sedang berpuasa Demi Zat yang jiwa Muhammad ada dalam genggamanNya, sungguh BAU TIDAK SEDAP orang yang berpuasa itu LEBIH HARUM disisi ALLAH daripada HARUMNYA MISIK”

Hamzah telah mengajarkan kepada kita bahwa kesempatan, waktu dan kekuatan yang Allah anugerahkan kepada kita sudah sebaiknya kita gunakan sebaik mungkin agar bisa beribadah dengan sempurna kepadaNya. Tidak ada yang pernah manjamin bahwa di masa tua kita akan lebih kuat dari masa sekarang. Dengan membiasakan diri menjalankan ibadah-ibadah yang meningkatkan kualitas ruhiyah selagi muda, akan memudahkan kita untuk menjemput surganya, tempat yang dijanjikan Allah bagi orang-orang beriman dimana HARTA dan JIWA mereka telah dibeli oleh Allah dan digadaikan dengan SURGA-Nya.
“Sesungguhnya Allah telah MEMBELI dari orang-orang mukmin JIWA-JIWA dan HARTA mereka dengan MEMBERIKAN SURGA untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh dan terbunuh” (At-Taubah : 111)
Lalu masihkah kita terdiam dan tak bergerak disini tanpa beribadah dan dekat denganNya ?
Allahu’alam Bishawab

Demikianlah kisah seorang PEMUDA ini saya sampaikan, semoga KISAH PEMUDA ini menjadi contoh dalam hidup kita sehari-hari. Amin 

Untuk semua saudaraku di Jalan ini, semoga Allah menguatkan langkah Antum semua, kita semua adalah saudara, satu jiwa dan satu raga. Jangan pernah merasa engkau sendiri di jalan ini. Kita ada untuk saling menguatkan.
“Sesungguhnya ORANG-ORANG MUKMIN itu adalah BERSAUDARA, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan BERTAQWALAH kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Al-Hujurat : 10)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...