Zaman Kofun dimulai sekitar
250 M. Nama zaman ini berasal dari tradisi orang zaman itu untuk membuat gundukan makam (
tumulus) yang disebut
kofun. Pada zaman ini sudah terdapat negara-negara militer yang kuat dengan klan-klan berpengaruh sebagai penguasa. Salah satu di antaranya terdapat negara Yamato yang dominan, dan berpusat di
Provinsi Yamato dan
Provinsi Kawachi. Negara Yamato berlangsung dari abad ke-3 hingga abad ke-7, dan merupakan asal garis keturunan
kekaisaran Jepang. Negara Yamato yang berkuasa atas klan-klan lain dan memperoleh lahan-lahan pertanian mempertahankan pengaruh yang kuat di Jepang bagian barat. Jepang mulai mengirimkan
utusan ke Kekaisaran Cina pada abad ke-5. Dalam dokumen sejarah Cina ditulis tentang negara
Wa yang memiliki
lima raja. Sistem pemerintahan di Wa meniru model Cina yang menerapkan sistem administrasi terpusat. Sistem kekaisaran juga mengambil model dari Cina, dan masyarakat dibagi menjadi strata berdasarkan profesi.
Hubungan yang erat antara Jepang dengan
Tiga Kerajaan Korea dimulai pertengahan zaman Kofun, sekitar akhir abad ke-4.
Pada zaman Asuka (538-710), negara Jepang purba Yamato secara bertahap menjadi negara yang tersentralisasi. Negara Jepang purba sudah memiliki undang-undang seperti dinyatakan dalam
Undang-Undang Taihō dan butir-butir
Reformasi Taika.
[11] Masuknya agama Buddha di Jepang mengakibatkan orang tidak lagi membuat makam berbentuk kofun.
Agama
Buddha masuk ke Jepang sekitar tahun 538 melalui
Baekje yang mendapat dukungan militer dari Jepang.
[12] Penyebaran agama Buddha di Jepang dilakukan oleh kalangan penguasa.
Pangeran Shōtokumendedikasikan dirinya dalam penyebaran
Buddhisme dan
kebudayaan Cina di Jepang. Ia berjasa menyusun
Konstitusi 17 Pasal yang membawa perdamaian di Jepang. Konstitusi yang disusunnya dipengaruhi oleh pemikiran
Konfusianisme tentang berbagai moral dan kebajikan yang diharapkan masyarakat dari pejabat pemerintah dan abdi kaisar.
Dalam sepucuk surat yang disampaikan
duta Kekaisaran Jepang ke
Kekaisaran Cina pada tahun 607 ditulis kata-kata, "Kaisar negeri matahari terbit (Jepang) mengirimkan surat kepada kaisar di negeri matahari terbenam (Cina)".
[13] Surat tersebut menyebabkan kemarahan kaisar Cina.
[14]Dimulai dengan
Perintah Reformasi Taika tahun 645, Jepang semakin giat mengadopsi praktik-praktik budaya Cina, melakukan reorganisasi pemerintahan, serta menyusun undang-undang pidana (
Ritsuryō) dengan mengikuti struktur administrasi Cina pada waktu itu. Istilah
Nihon (
日本?) juga mulai dipakai sebagai nama negara sejak zaman Asuka.
Sepanjang zaman Nara, perkembangan politik sangat terbatas. Anggota keluarga kekaisaran berebut kekuasaan dengan biksu dan bangsawan, termasuk dengan
klan Fujiwara. Hubungan luar negeri berlangsung dengan
Silla dan hubungan formal dengan Dinasti Tang. Pada
784, ibu kota dipindahkan ke
Nagaoka-kyō untuk menjauhkan istana dari pengaruh para biksu, sebelum akhirnya dipindahkan ke
Heian-kyō (
Kyoto).
Penulisan sejarah Jepang berpuncak pada awal abad ke-8 dengan selesainya penyusunan kronik
Kojiki (712) dan
Nihon Shoki (720). Dalam kedua buku sejarah tersebut dikisahkan sejarah Jepang mulai dari awal sejak zaman
mitologi Jepang. Di dalamnya ditulis tentang pendirian Jepang pada tahun 660 SM oleh
Kaisar Jimmu yang keturunan langsung dari
Amaterasu. Menurut kedua kronik tersebut Kaisar Jimmu merupakan leluhur dari garis keturunan kaisar yang sekarang. Kaisar Jimmu sering dianggap sebagai kaisar mitos karena kaisar pertama berdasarkan bukti-bukti sejarah adalah
Kaisar Ōjin yang tahun-tahun masa pemerintahannya tidak diketahui dengan jelas. Sejak zaman Nara, kekuasaan politik tidak selalu berada di tangan kaisar, melainkan di tangan
bangsawan istana, shogun, militer, dan sekarang di tangan
perdana menteri.
Lukisan gulung dari tahun 1130, ilustrasi
Hikayat Genji bab "Sungai Bambu".
Periode akhir sejarah klasik Jepang berlangsung dari
794 hingga
1185 yang disebut
zaman Heian. Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang
puisidan
sastra terjadi pada zaman Heian. Pada awal abad ke-11,
Murasaki Shikibu menulis novel
Hikayat Genji yang hingga kini merupakan salah satu dari novel tertua di dunia. Pada zaman Heian selesai disusun naskah tertua koleksi puisi Jepang,
Man'yōshū dan
Kokin Wakashū.
Pada zaman Heian berkembang berbagai macam kebudayaan lokal, misalnya
aksara kana yang asli Jepang. Pengaruh budaya Cina surut setelah sampai di puncak keemasan. Pengiriman terakhir utusan Jepang ke
Dinasti Tang berlangsung pada tahun 838 sejalan dengan kemunduran Dinasti Tang. Walaupun demikian, Cina dalam terus berlanjut sebagai negara tujuan ekspedisi dagang dan rombongan peziarah agama Buddha.
[15]Zaman feodal di Jepang berlangsung dari abad ke-12 hingga abad ke-19, ditandai oleh pemerintahan daerah oleh keluarga-keluarga
daimyo di bawah kendali pemerintahan militer keshogunan. Kaisar hanya berperan sebagai kepala negara
de jure sementara kekuasaan berada di tangan shogun.
[sunting]Zaman Kamakura
Keshogunan Kamakura berkuasa di Jepang dari tahun 1185 hingga 1333 yang disebut zaman Kamakura yang merupakan zaman transisi menuju abad pertengahan Jepang. Abad pertengahan berlangsung selama hampir 700 tahun ketika pemerintah pusat, istana, dan Kaisar Jepang umumnya hanya menjalankan fungsi-fungsi seremonial. Urusan sipil, militer, dan kehakiman dikendalikan oleh kelas samurai. Secara
de facto, penguasa negeri kekuasaan politik berada di tangan shogun yang berasal dari klan samurai yang terkuat.
Pada 1185,
Minamoto no Yoritomo menghancurkan klan Taira yang merupakan musuh bebuyutan klan Minamoto. Setelah pada tahun 1192 diangkat oleh Kaisar sebagai Seii Tai-
Shogun, Yoritomo mendirikan pemerintahan militer di
Kamakura dan berkuasa sebagai shogun pertama
Keshogunan Kamakura. Setelah wafatnya Yoritomo,
klan Hōjō menjadi klan yang berpengaruh dan bertugas sebagai wali shogun.
Samurai menyerang kapal-kapal Mongol pada tahun 1281.
Peristiwa terbesar dalam periode Kamakura adalah
invasi Mongol ke Jepang antara 1272 dan 1281. Pasukan Mongol dengan teknologi angkatan laut dan persenjataan yang unggul mencoba menyerbu ke kepulauan Jepang. Angin topan yang kemudian dikenal sebagai
kamikaze (angin dewa) membuat kekuatan invasi Mongol tercerai-berai. Meskipun demikian, beberapa sejarawan bersikeras bahwa pertahanan pantai yang dibangun Jepang di
Kyushucukup memadai untuk mengusir para penyerbu. Walaupun invasi Mongol berhasil digagalkan, usaha mengatasi serbuan bangsa Mongol menyebabkan berakhirnya kekuasaan keshogunan akibat kekacauan politik dalam negeri.
Zaman Kamakura berakhir setelah runtuhnya kekuasaan Keshogunan Kamakura pada tahun 1333. Kekuasaan dikembalikan ke tangan kekaisaran di bawah pemerintahan
Kaisar Go-Daigo dalam masa
Restorasi Kemmu yang hanya berlangsung singkat. Pemerintahan Go-Daigo kembali ditumbangkan oleh
Ashikaga Takauji.
[sunting]Zaman Muromachi
Tahun-tahun awal zaman Muromachi juga disebut
zaman Nanboku-cho atau zaman Istana Utara-Istana Selatan ketika kekuasaan istana terbelah dua menjadi Istana Utara dan Istana Selatan. Sejak tahun 1467 hingga berakhirnya zaman Muromachi disebut sebagai
zaman Sengoku atau "zaman negara-negara bagian yang berperang". Pada zaman Sengoku terjadi perang saudara dan perebutan kekuasaan antarprovinsi. Pada masa ini pula terjadi kontak pertama Jepang dengan orang-orang Barat yang disebut
Perdagangan dengan Nanban ketika pedagang-pedagang
Portugistiba di Jepang.
Orang Portugis di Jepang pada abad ke-17, di antaranya terdapat misionaris
Francis Xavier.
Sebuah kapal Portugis yang berlayar ke Cina terkena badai dan merapat di sebuah pulau Jepang bernama
Tanegashima.
Senjata api yang diperkenalkan oleh orang Portugis membawa kemajuan teknologi militer dalam
periode Sengoku, dan berpuncak pada
Pertempuran Nagashino yang melibatkan pasukan samurai yang dipersenjatai dengan 3.000 pucuk
arquebus (jumlah sebenarnya diperkirakan sekitar 2.000 pucuk). Selama perdagangan dengan Nanban, para pedagang dari negara-negara lainnya, Belanda, Inggris, dan Spanyol juga ikut berdatangan. Kedatangan para pedagang juga membawa penyebar agama Kristen, Serikat
Yesuit,
Ordo Dominikan, dan misionaris
Fransiskan.
- Lihat pula: Kirishitan
[sunting]Zaman Azuchi-Momoyama
Setelah berhasil menyatukan Jepang, Hideyoshi berusaha memperluas wilayah dengan melakukan
invasi ke Korea. Dua kali usaha penaklukan Korea berakhir dengan ditarik mundurnya pasukan Hideyoshi dari Semenanjung Korea pada tahun 1598 akibat dikalahkan pasukan gabungan Korea dan Cina, serta wafatnya Hideyoshi.
[sunting]Zaman Edo (1603-1868)
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
zaman EdoPada zaman Edo adalah pemerintahan otonomi daerah berada di tangan lebih dari dua ratus pejabat
daimyo. Sebagai klan terkuat, pemimpin
klan Tokugawa dari generasi ke generasi menjabat sebagai shogun (
sei-i taishōgun).
Keshogunan Tokugawa yang bermarkas di
Edo (sekarang Tokyo) memimpin para daimyo di masing-masing daerah otonom yang disebut
domain (
han).
Kelas
samurai ditempatkan oleh keshogunan di atas kelas rakyat biasa, petani, perajin, dan pedagang. Keshogunan mengeluarkan undang-undang yang mengatur segala aspek kehidupan, dimulai dari potongan rambut dan busana untuk masing-masing kelas dalam masyarakat. Shogun mewajibkan para daimyo secara bergantian untuk bertugas di Edo. Mereka disediakan rumah kediaman mewah di Edo agar tidak memberontak. Kekuatan militer daimyo daerah ditekan, dan diharuskan meminta izin dari pusat sebelum dapat memperbaiki fasilitas militer. Keshogunan Tokugawa runtuh setelah
Perang Boshin 1868-1869.
[sunting]Periodisasi sejarah
- ^ Global archaeological evidence for proboscidean overkill, Todd Surovell et al., Proceedings of the National Academy of Sciences, 2005
- ^ Japanese Palaeolithic Period, Charles T. Keally
- ^ http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20001107a9.html Archaeology center sorry for fake finds (Japan Times Nov. 7, 2000)
- ^ "Tembikar tertua yang diketahui orang berasal dari Jepang, dan diperkirakan berasal dari sekitar 10.600 SM. Tembikar dari Cina dan Indocina berasal dari zaman yang sedikit lebih muda" ("Past Worlds" The Times Atlas of Archeology. p. 100, 1995). Selain itu, Perkembangan Sejarah Seni dari Metropolitan Museum of Art [1] mencantumkan bahwa "Tes Karbon-14 dari serpihan tembikar menunjukkan asal usulnya dari sekitar 10.500 SM, namun kurun waktu ini berada di luar kronologi tembikar yang diketahui di tempat-tempat lain di dunia sehingga hasil penelitian secara umum tidak bisa diterima." [2]. Calibrated radiocarbon measures of carbonized material from pottery artifacts: Fukui Cave 12500 +/-350 BP and 12500 +/-500 BP (Kamaki & Serizawa 1967), Kamikuroiwa rockshelter 12, 165 +/-350 years BP in Shikoku (Esaka et al. 1967), dari "Prehistoric Japan", Keiji Imamura, p46.
- ^ "Yayoi Period History Summary," BookRags.com; Jared Diamond, "Japanese Roots," Discover 19:6 (June 1998); Thayer Watkins, "The Genetic Origins of the Japanese"; "Shinto — History to 1900," Encyclopædia Britannica.
- ^ Earlier Start for Japanese Rice Cultivation, Dennis Normile, Science, 2003
- ^ 後漢書, 樂浪海外有東鯷人 分爲二十餘國
- ^ Ancient bell found in Kyushu The Japan Times November 20, 1998
Di Kyushu Utara ditemukan perkakas perunggu berukuran kecil mirip dengan dōtaku yang diperkirakan dibawa dari Semenanjung Korea. - ^ Japanese roots. by J Diamond, Discover, 1998
Sebagian besar perkakas dari kebudayaan Yayoi tidak diragukan lagi berasal dari Korea, dan sebelumnya merupakan perkakas asing di Jepang, termasuk perkakas perunggu dan manik-manik gelas... - ^ Miyazaki Education Information Service Network - Yoshinogari site [3] Cermin dari Cina, cermin kecil asli Jepang, dan uang logam Cina juga ditemukan di situs Yoshinogari...
- ^ Mason, R.H.P and Caiger, J.G, A History of Japan, Revised Edition, Tuttle Publishing, 2004
- ^ Lihat Nihon Shoki, volume 19, Story of Kinmei. [4]"Nihon Shoki
- ^ Book of Sui (隋書 東夷伝 第81巻列伝46): "日出处天子至书日没处天子无恙" [5]
- ^ general editors, John W. Hall... [et al. (1988). The Cambridge history of Japan. Cambridge, UK: Cambridge University Press. hlm. 182–183. ISBN 0-521-22352-0.
- ^ "Heian Period," Metropolitan Museum of Art.
[sunting]Pranala luar
0 komentar:
Posting Komentar